Duniaperempuan.my.id – BEKASI – ISENG-ISENG berbuah manis. Itulah yang dirasakan Hartini. Bagaimana tidak, ibu dua putra ini tadinya hanya iseng-iseng berjualan untuk mengisi waktu luangnya karena anak-anak sudah mulai sekolah. Kini ia sudah bisa menikmati hasil keputusan iseng-isengnya itu.
“Awal mula berjualan untuk mencari kesibukan setelah anak anak pada mulai sekolah semuanya. Kebetulan hobi aku masak, yah sudah iseng-iseng jualan,” kenang perempuan kelahiran 11 Desember ini.
Awalnya, Hartini menerima pesanan kue basah. Selain kue basah, ia juga menerima orderan kue kering dari tetangga, teman-teman atau kerabat lainnya tiap lebaran tiba.
Sebelumnya Hartini sudah terlebih dahulu menjual peralatan rumah tangga yang saat itu sedang booming, apalagi kalau bukan tupperware.
Tidak berhenti sampai disitu, Hartini mulai melirik kantin sekolah anaknya. Dua putranya bersekolah disalah satu sekolah swasta di Bekasi, dekat kompleks perumahan tempat mereka tinggal.
Hartini melihat ada peluang yang harus ia manfaatkan di sana. Itung-itung, sambil memantau putranya sekolah, Hartini bisa melanjutkan hobi masaknya sekaligus menghasilkan uang.
Ia pun mulai mencari tahu bagaimana caranya bisa berjualan di kantin. Setelah informasi didapat, Perempuan yang baru saja berulangtahun ini bergerak cepat mendaftarkan diri. Hartini kemudian memberi nama kantin nya dengan nama Zhabillah.

Sejak itu, Hartini mulai disibukkan dengan kegiatan masak-memasak. Ia berjualan berbagai menu makanan yang disukai anak-anak sekolah.
Sebelum memasak, ibu dari Resha dan Abil ini menyiapkan semua bahan-bahan terlebih dahulu. Hartini tidak sendiri, ia dibantu suaminya saat berbelanja bahan-bahan masakan.
Walaupun sang suami bekerja disalah satu perusahaan swasta di Bekasi, namun suaminya turut membantunya saat menyiapkan bahan-bahan masakan.
Kini seiring waktu berjalan, tanpa disadari Hartini sudah 10 tahun berjualan di kantin sekolah.
“Untuk menu ada fried chiken , ayam katsu, teriyaki, gule ayam, garang asam dan kwetiau kuah serta masih banyak lagi,” ungkap istri dari Chairul Anwar ini.
Perempuan asal Ponorogo ini mengaku harus pintar-pintar memutar otak, mencari ide untuk menyajikan menu apalagi, agar anak-anak tidak bosan dan semakin menyukai hasil masakannya.
“Kalau menu yang saya siapkan di kantin merupakan ide sendiri dan hasil berkreasi. Alhamdulillah anak-anak suka” ujarnya.
Karena memang pangsa pasar yang dibidik Hartini sejak memutuskan jualan di kantin adalah menjual menu kesukaan anak-anak Tak heran, menu yang dijualnya terus berkembang dan lebih bevariasi.
Hartini yang awalnya hanya berjualan sendiri dan dibantu suami kini mengajak dua tetangganya untuk membantunya berjualan di kantin.
Maklum saja, tiap kali jam istirahat tiba, ia kewalahan melayani anak-anak yang datang membeli dagangannya seperti ayam teriyaki dan ayam katsu.
Tetapi namanya juga roda kehidupan, tidak semuanya berjalan mulus. Kadang-kadang pendapatan yang masuk tidak sesuai target.
“Kalau sudah begini untuk belanja nombok sendiri,” ucap perempuan yang akrab disapa Mba Tini ini. Walaupun begitu, ia tetap bersyukur atas semua nikmat yang Allah beri.

Buktinya, Hartini yang awalnya hanya iseng-iseng berjualan untuk mengisi waktu luang kini sudah bisa menikmati hasil dagangannya. Ia sudah bisa membeli motor sendiri.
“Alhamdulillah, sudah (beli motor),” ujarnya menjawab pertanyaan Duniaperempuan.my.id. Selain itu, Hartini juga bisa membantu suami memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Maklum saja, ia tidak hanya mengandalkan jualan di kantin, Hartini juga menerima orderan dari tetangga, teman dan keluarga. Bila ada kegiatan arisan, pengajian atau khitanan dan lain sebagainya, Hartini yang menyiapkan makanannya.
Menu masakan andalannya yang paling banyak disukai adalah ayam bakar ditambah sambalnya yang memikat lidah pelanggannya.
Belum lagi saat bulan Ramadhan tiba, Hartini juga ‘kebanjiran’ order untuk menu buka puasa dan dipenghujung Ramadhan, pesanan kue kering selalu menantinya.
“Alhamdulillah, semoga Allah beri kesehatan dan berkah semuanya,”pinta perempuan berhijab ini.
Ketika ditanya kendala yang ia hadapi, Hartini mengaku, kadang-kadang ia merasa capek dan lelah mungkin karena usianya tak semuda dulu lagi.
Walaupun begitu, ia pantang menyerah dan lebih memilih menikmati rasa lelah dan capek dengan beristirahat sebentar. Sebelum akhirnya, bergelut kembali di depan kompor.
“Kadang merasa cape, lelah tapi tetap semangat. Saya berharap, dari hari ke hari tambah ramai, tambah lancar dan berkah. Semoga Allah beri umur panjang dan sehat selalu,” doanya.***
Aamiin… Teruslah berkarya dan tetap semangat.

